THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES
WELCOME TO THE HILEUD JEUNGKAL ZONE....!!! Skull Pictures, Images and Photos skull Pictures, Images and Photosskull Pictures, Images and Photosskull Pictures, Images and PhotosSkull Pictures, Images and Photos

Selasa, 01 Juni 2010

Lawan Ekstremisme Islam Lewat Musik Rock


Salman Ahmad adalah seorang Muslim Pakistan yang taat pada jihad, tetapi perang sucinya berupa pertempuran melalui musik rock 'n' roll melawan sikap tidak toleran.

Ia vokalis utama band Junoon yang telah menjual 30 juta kopi. Ia bilang, musik merupakan senjata ampuh untuk melawan ekstremisme. "Narasi personal saya mengatakan, seni dan budaya lebih kuat dari pedang," katanya kepada CNN saat tur ke Inggris, Kamis (20/5/2010).

Ahmad, yang lahir di Pakistan dan tumbuh besar di New York, telah menetapkan bagi dirinya sebuah tujuan ambisius, tidak hanya melawan kesalahpahaman umat Islam tentang agama mereka sendiri, tetapi mendapatkan kembali makna kata "jihad" yang sesungguhnya dari cengkeraman para ekstremis.

Kata itu telah bermakna perang suci penuh kekerasan seperti yang dikobarkan Al Qaeda dan Taliban. Namun, kata Ahmad, itu bukan makna jihad yang sesungguhnya. "Telah terjadi sebuah penyimpangan akibat pencurian identitas di mana ekstremis telah membajak bukan hanya bahasa, tetapi budaya," katanya.

"Jihad berarti berjuang, untuk mengatasi ego Anda, untuk bekerja bagi keadilan sosial dan perdamaian," ujarnya. Mungkin itu sebabnya, buku dan album barunya disebut Rock & Roll Jihad.

Dia menegaskan, rambut gondrongnya dan musik rock berbasis gitar sepenuhnya sesuai dengan ajaran Islam. "Orang yang bilang musik tidak islami adalah seorang yang dangkal," katanya. "Orang Muslim telah mengekspresikan iman, hidup, dan harapan mereka melalui musik, puisi selama 1.400 tahun."

Ahmad mengatakan, musiknya merupakan perpaduan dari pengaruh liar yang berbeda yang tumbuh bersamanya. "Saya seorang remaja 13 tahun dari Pakistan (ketika saya) tiba di pinggiran kota seperti New York," kenangnya. "Perjumpaan saya dengan rock 'and' roll adalah ketika menonton Led Zeppelin di Madison Square Garden. Vokalis Jimmy Page memiliki sebuah gitar berkepala dua dan lukisan naga di celananya, dan saya berkata, 'Itulah yang ingin saya lakukan dalam sisa hidup saya.'"

"Musik saya membawa inspirasi yang sama dari rock klasik seperti Led Zeppelin dan The Beatles serta puisi sufi," katanya merujuk ke sebuah tradisi mistik Islam. "Kami berada dalam tradisi yang sama dengan musisi lain yang mengirimkan pesan cinta, sebuah pesan sukacita."

Ia mungkin tampak seperti pembuka jalan dan boleh jadi telah menjadi pembuka jalan, tetapi ia mengatakan dirinya tidak sendirian. Ahmad mengamati, komposer Muslim India, AR Rahman, yang memenangi Academy Award untuk lagu terbaik "Slumdog Millionaire's" melakukan hal yang sama. Mentornya, Nusrat Fateh Ali Khan, tampil bersama Peter Gabriel dan Pearl Jam's, Eddie Vedder. "Dia (Ali Khan) bilang kepada saya, 'Al Quran mempromosikan keragaman budaya. Jadi mengapa tidak bermain dengan para rocker?'"

Ahmad telah melakukan beberapa kolaborasi tingkat tinggi bagi dirinya, termasuk rekaman sebuah lagu dengan rocker Amerika, Melissa Etheridge. "Saya melihat dia tampil di konser dan takjub dengan kemampuan vokal dan gitarnya. Sungguh suara tradisional Timur yang khas dan pada saat yang sama mengguncang keras," tulis Etheridge dalam pendahuluan buku baru Ahmad.

Mereka bertukar gagasan, maka lahirlah lagu "Ring the Bells." Etheridge ingat saat mendengarkan beberapa lagu yang Ahmad rekam untuk memulai kerja sama mereka. "Saya temukan di salah satu trek gitar bagian yang saya terus mainkan berulang-ulang sampai akhirnya kata-kata mulai datang. 'Tuhan siapa yang (sesungguhnya) Tuhan? Cahaya siapa yang (sesungguhnya) cahaya? Hukum siapa yang salah? Siapa yang mungkin benar?'"

Pesannya beresonansi, kata Ahmad. Dia telah memainkan konser rock di wilayah sengketa Kashmir. "Ribuan anak menantang ancaman kematian demi mendengar konser," katanya. "Ini merupakan cara bagi orang untuk melampiaskan emosi mereka. Junoon sudah menjual lebih dari 30 juta kopi,"